Translate

Sabtu, 21 Desember 2013

Menahan Luka Dalam Senyuman

Inilah kehidupanku...

Aku menyukai kakak kelasku yang sudah beda sekolah denganku, namanya Riyan. Alangkah rindunya aku dengan dia, senyum manisnya yang selalu menghiasi duniaku saat aku melangkah. Namun kini sudah lama aku tak melihatnya. Ingin rasanya aku memutar waktu ketika dia masih bersekolah denganku. Melihat dia saja hatiku sudah berdebar-debar. Apalagi ketika dia sholat, wajahnya semakin bersinar.
**
Dia pria yang cuek setauku. Teman-temanku juga berkata begitu. Namun apapun tentang dia aku tetap suka.Karena aku sayang dia.
Sebenarnya dibalik dia yang cuek dia sosok cowok yang peka, mengapa aku tau? Karena dia tau aku suka tanpa aku mengungkapannya.
Hanya dia yang bisa membuat aku benar-benar sayang. Tak pernah aku merasa sesayang ini pada yang lain. Diapun termasuk orang yang wajib aku doa'akan setelah orangtuaku. Setiap hari aku mencurahkan isi hatiku kepada Allah, agar diberi izin untuk menyayanginya dan diberi kesempatan untuk dekat dengan dia.
**
Libur UKK lalu, aku mengucapkan Puji Syukur kepada Allah karena do'aku tidak sia-sia. Allah telah memberiku kesempatan dekat dengan Riyan. Libur UKK lalu tak akan kulupakan, karena dia selalu menemaniku walaupun hanya sms, memberikan perhatiannya untuku. Detik demi detik itu terasa indah dengan dia. Bahkan aku sampai tak berkedip membaca kata demi kata yang kirim kepadaku. Apalagi ketika dia berkata "Dik, aku pengen ketemu kamu" saat itu aku dibuat buta olehnya, pikiranku hanya tertuju padanya. Hatiku berdebar tak menentu. Ketika itu aku berhasil dibuatnya ngefly dan speechless. Namun setelah itu dia berkata "Aku pemalu banget dik, maaf ya aku php" dan "Aku gak gentle dik, coba aku gentle aku pasti udah sampai rumahmu" . Itu secara tak langsung dia menolak tetapi dengan halus. Walaupun aku sedikit kecewa tapi aku masih senang dia ada niat untuk bertemu denganku. Saat itu hari sudah larut malam, ketika itu juga dia mengingatkanku bahwa sudah saatnya jam tidur, akhirnya diapun berpamitan tidur dan mengucapkan selamat malam untukku. Akhirnya akupun juga tidur.
**
Hari demi hari terus berjalan, namun kini dia tak ada lagi kabar, aku mulai khawatir padanya. Tak mungkin aku sms dia dulu. Sudahlah mungkin ini jalanku, akhirnya kami pun tak pernah dekat lagi hingga akhirnya saat Idul Fitri dia mengucapkan "Minal Aidzin Wal Faidzin" dan kami smsan sampai malam. Ternyata dia di SMA belum mempunyai pacar. Aku sangat senang mengetahui hal itu. Tapi aku kembali sedih ketika kusadari malam kemarin terakhir aku berhubungan dengan dia.
**
Setiap hari aku selalu melihat fotonya dan stalk Riyan. Hingga akhirnya aku menemukan dia sudah mempunyai pacar, saar itu hatiku hancur berkeping-keping berantakan. Aku menangis dan mengadu pada Allah, Ya Allah salahkah aku mencintainya? Salahkab aku menunggunya sampai dia dekat lagi denganku?
**
Aku melangkah dengan berat hati. Mataku yang sembap ini tak dapat dipungkiri lagi. Ternyata, menangis semalaman memang sukses membuat mataku yang sipit ini semakin kelihatan kecil, ditambah wajahku yang bengkak dan merah. Namun itu belum apa-apa dibandingkan dadaku yang terasa sakit sekarang. temanku bilang, itu tandanya aku sakit hati. Hmm, aku tak tahu, dan tak mengerti.
Hingga saat ini aku masih memikirkan dia dengan pacaranya, namun ketika aku mengingatnya, hatiku semakin sakit.
Tapi aku tak ingin temanku-temanku tau kesakitanku ini. Dan aku yakin InsyaAllah, Allah akan mengabulkan doaku untuk aku bersamanya. Jika sudah takdir apa boleh buat, jodoh sudah ditentukan dan jodoh pasti bertemu. Karena aku tak ingin mengecewakan mereka yang telah mendukungku untuk menunggunya dan terus bertahan.
hingga akirnya aku hanya bisa
Menahan Luka Dalam Senyuman...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar