Translate

Selasa, 13 Januari 2015

Pidato Tawuran Antar Remaja

Nama              : Denisa Millenia Agustina
No / Kelas        : 20 / IX B
Materi             : Pidato Bahasa Indonesia

“TAWURAN ANTAR REMAJA”

Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat Ibu Sri Endah selaku Guru Bahasa Indonesia serta teman-temanku yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dis sini dalam keadaan sehat wal-afiat tanpa kurang suatu apa.
Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah seperti saat ini. Dan yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul Qiyamah nanti. Amin.
Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan pidato tentang Tawuran antar Remaja. Istilah tawuran sudah tidak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Hal ini karena telah meluasnya tawuran antar pelajar dan menjadi sorotan berbagai media massa. Lalu apa tawuran itu? Tawuran merupakan ciri khas yang dilakukan oleh kaum laki-laki  yang ingin sekali memamerkan kekuatan yang dimiliki dalam dirinya. Sesorang yang tawuran memiliki ciri khasnya tersendiri untuk melakukan tindakan kriminal . dan sungguh sadis, tawuran bukan hanya dengan main tangan, tetapi dapat juga menggunakan senjata tajam. Inilah fenomena yang terjadi dimasyarakat kita. Perilaku seperti ini selalu dipertontonkan ditengah-tengah masyarakat. Mereka sungguh tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat. Sebaliknya, mereka merasa bangga jika masyarakat takut dengan kelompok mereka.
Pemicu tawuran tak jarang disebabkan oleh hal-hal yang sepele seperti saling mengejek atau bahkan hanya saling menatap antar sesama pelajar yang berbeda sekolah. Bahkan saling rebutan cewek pun bisa menjadi pemicu tawuran. Namun, remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya timbul karena dendam, sehingga para siswa tersebut akan saling menyerang dan membalas. Bahkan, para mahasiswa yang terkenal orang yang berpendidikan tinggi, dalam memecahkan masalah juga menggunakan kekerasan.  Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif di kaum remaja pria. Ketidakpekaan terhadap perasaan sesamanya mengakibatkan pelajar tega menganiyaya hingga membunuh sesamanya. Hal ini seolah menjadi bukti yang nyata bahwa seorang remaja seolah-olah sangat leluasa untuk melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dan  premanis. Padahal merekapun sadar bahwa dengan mereka ikut serta dalam tawuran tersebut akan merugikan dirinya. Pemicu lain dapat terjadi karena sedikitnya kesempatan bertemu dan diperhatikan orang tua Karena orang tua yang sibuk untuk mencari nafkah selepas fajar hingga matahari tenggelam. Jadi tempat curhat dan cari perhatian si anak adalah pada teman-temannya. Kalau yang didapat lingkungan yang jelek, akibatnya dia pun ikut rusak dan brutal.  Selain itu, jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan di dalam keluarganya maka setelah ia tumbuh remaja dia kan terbiasa melakukan kekerasan seperti apa yang biasa dilakukan dikeluarganya. Bahkan sekolah yang merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri  menjadi lebih baik pun bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya, tidak jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak cukup sabar dalam mendidik muridnya, sehingga guru tersebut menunjukkan kemarahanya melalui kekerasan. Hal ini bisa saja ditiru oleh para siswanya.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari tawuran pun tentu banyak. Pelajar yang ikut tawuran  kemungkinan akan menjadi korban. Seperti cidera, pendarahan, bahkan sampai kematian. Tak hanya merugikan diri sendiri, namun juga merugikan bagi masyarakat. Contohnya rusaknya rumah warga apabila pelajar yang tawuran itu melempari batu dan mengenai rumah warg, belum lagi warga juga harus was-was jika ternyata ada tawuran yang mendadak. Akibatnya warga juga akan menjadi korban.  Tawuran tak ada gunanya, selain merugikan juga dapat menjelekkan nama baik sekolah dan pelaku tawuran itu sendiri. Hal semacam ini tentu tidak patut dicontoh oleh remaja lain. Kita sebagai siswa tidak perlu mencontoh hal-hal seperti itu. Karena hal tersebut tidak ada untungnya bagi kita, kita tidak akan mendapatkan ilmu, tidak mendapat pengalaman yang berarti, bahkan tidak dibayar. Kita hanya akan mendapat rasa sakit akibat tawuran bahkan akan ditangkap polisi. Belum lagi jika orang tua kita mengetahui bahwa anak yang selama ini mereka didik tidak menjadi anak yang mereka harapkan. Coba kita renungkan sejenak, bagaimana dampak tawuran, baikkah bagi diri kita sendiri. Semoga Allah selalu menjadikan kita seseorang yang dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Semoga tidak akan ada tawuran lagi di masa yang akan datang.
Baiklah teman-teman sekalian, sebagai siswa kita perlu mengetahui bagaimana cara menjauhkan diri dari tawuran. Agar kita tidak terjerumus didalamnya. Dan cara untuk mengantisipasinya agar didalam pemikiran remaja tidak berfikir buruk contohnya seperti:
1.     Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.     Mebghadirkan seorang figure yang baik dicontoh
3.     Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat, bisa dengan melakukan hobi atau mengikuti ekstrakulikuler.
4.     Bersikap layaknya seorang pelajar
5.     Berpikir sebelum melakukan suatu tindakan
Teman-teman sekalian dari pidato diatas dapat disimpulkan bahwa tawuran itu perbuatan yang sangat merugikan orang lain dan juga diri kita sendiri. Dan selalu ingatlah bahwa tawuran di benci oleh Allah. Maka jangan sekali-kali melakukan hal yang dibenci Allah, maka dari itu kita harus waspada. Dan kita harus  siap dengan perilaku yang baik dan sesuai dengan aturan yang ada. Jangan jadikan diri kita rendah karena perbuatan rendah seperti tawuran.
Baiklah teman-temanku yang berbahagia, cukup sekian pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih atas perhatiannya dan apabila ada ucapan yang kurang berkenan dihati, mohon dimaafkan.
Akhirukalam wabilahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum wr.wb